Dalam Karate pukulan itu menjadi yang pertama dan terutama, karena kalau pukulan anda lemah maka lawan anda akan menganggap anda sepele, tapi kalau pukulan anda keras dan kuat maka lawan pun akan sedikit gentar, ditambah lagi anda memiliki teknik yang bagus, sudah bisa saya pastikan kalau anda akan ditakuti lawan, beladiri karate ini sekarang sudah dikenal oleh dunia, saya rasa anda pasti tau dengan beladiri ini atau bisa juga anda adalah salah satu dari muridnya.
Gerakan pertama yang diperkenalkan itu adalah pukulan, bahkan ada beberapa pukulan yang diajarkan ditahap awal, yang tujuan sebenarnya adalah kenapa diajarkan pukulan itu dan langsung diajarkan beberapa pukulan karena sebenarnya yang sedang diajarkan adalah bagaimana cara memukul dengan benar ( pukulan kuat namun menggunakan sedikit tenaga ).
Nah disini kita akan membahas khusus mengenai pukulan, tapi sebenarnya melatih pukulan itu sebetulnya tidaklah begitu sulit, kenapa begitu? Karena struktur pada bagian tangan itu pendek dan sendi yang elastis sehingga tidak membutuhkan senam khusus untuk melatih pukulan dan berbeda dengan kaki, kaki memiliki struktur yang panjang dan itu memerlukan senam khusus untuk bisa menghasilkan tendangan yang bagus.
Untuk melatih pukulan itu pertama yang harus diperhatikan adalah cara menggenggam dengan benar, hal ini dari kebanyakan orang sering kali dilupakan atau diabaikan dan dianggap kurang penting, karena bila hal ini tidak diperhatikan maka akan berakibat buruk pada tangan anda, bias saja keseleo, bengkak dan lain sebagainya, bila sudah menggenggam dengan benar dan selanjutnya yang dapat anda lakukan adalah sebagai berikut:
1. Memukul Samsak, anda pasti tau samsak kan?, kalau anda tidak tau saya akan beri tahu, samsak itu bentuknya seperti bantal guling namun terbuat dari kulit yang berkualitas ( itu samsak yang bagus ) sedangkan isinya bisa saja pasir, serbuk kayu, potongan karet dan lain lain, anda bisa berlatih memukul samsak ini setiap hari, ini akan mampu meningkatkan penguasaan teknik beladiri anda.
2. Memukul Beras / gabah atau pasir bisa juga pasir panas ( dilakukan untuk tingkat lanjut ) yang tujuannya adalah untuk memperkuat jari – jari tangan ini biasanya dilatih orang di perguruan teknik beladiri kung fu dan sudah menjadi materi tetap bagi setiap murid.
3. Memukul Lilin, lilin juga bias anda gunakan untuk melatih pukulan, jarak Antara pukulan dengan lillin kurang lebih sekitar 5 cm, bukan lilinnya yang dipukul ya, kalau lilinnya yang dipukul nggak ada gunanya juga, anda bisa melakukan pukulan dengan lilin itu setiap hari.
4. Papan / kayu ( kalau Bahasa jepangnya untuk yang satu ini adalah MAKIWARA ) apa itu makiwara? Yaitu papan kayu yang berukuran 4 x 4 inchi dengan panjang 8 kaki yang kemudian ditanam kedalam tanah kira – kira 3 sampai 4 kaki dengan target menggunakan bantalan jerami atau bantalan yang di isi busa padat dan dilapisi kulit yang tebalnya kira – kira 2 inchi, ini juga bisa anda gunakan sebagai alat latihan untuk memukul dan ini sudah terbukti dalam sejarah.
5. Memukul Kertas yang digantung, terlihat sepele dan simple banget, tapi ini akan menghasilkan kekuatan yang sama dengan anda memukul papan Makiwara dan kelebihan orang yang berlatih memukul kertas ini adalah pada kecepatannya tapi kekuatannya akan sama dengan orang yang berlatih memukul menggunakan papan makiwara, berikut petikan tulisan seorang master yang menguasai teknik beladiri karate dibawah ini:
Bila anda seorang pemula sebaiknya anda memukul Makiwara dari berbagai posisi, minimal itu anda memukul makiwara ini adalah sebanyak 100 kali setalah 3 sampai bulan maka coba anda tingkatkan jumlah pukulannya menjadi 300 kali setiap hari, atau anda suka yang ekstrim silahkan saja anda coba 200 atau 300 kali pukulan setiap hari, latihan ini bisa mengembangkan tenaga, kecepatan dan kekuatan, tapi walau bagaimanapun ini hanyalah sebuah metode latihan, namun cara ini sudah sangat lama sekali dilakukan oleh para master teknik beladiri terdahulu termasuk Gichin Funakoshi dan juga Masutatsu Oyama, berikut saya ambil kutipan dari pernyataan Oyama dalam bukunya yang berjudul “What Is Karate” buku ini terbit pada tahun 1963.
Saya telah melakukan metode ini ( memukul Makiwara ) untuk melatih kepalan tangan saya selama 20 tahun, memukul rata – rata 300 kali setiap hari. Sebelumnya saya sangat bangga dengan ukuran dan kekerasan dari kepalan – kepalan yang terbentuk dikepalan tangan saya, apalagi kepalan – kepalan itu dapat dipukul dengan palu tanpa saya merasa sakit, ini adalah fakta bahwa, pukulan dari kepalan tangan saya sangatlah kuat sekali. Saya mengikuti metode – metode tersebut karena master karate terdahulu berlatih dengan cara tersebut. Akhir – akhir ini, bagaimanapun saya mulai percaya bahwa metode ini bukanlah yang terbaik dan sebetulnya terbukti menghasilkan tenaga yang lebih sedikit dibandingkan metode lainnya.
Saya percaya bahwa saya dapat menjadi seorang yang jauh lebih kuat dari sekarang ini apabila saya mengadopsi metode – metode yang lebih masuk akal dalam latihan. Sungguh, latihan memukul makiwara berguna untuk memperkuat pergelangan dan kepalan tangan, bagaimanapun, saya telah menemukan bahwa latihan dengan memukul sesuatu yang keras akan memperlambat pengembangan kecepatan. Saya tergerak untuk mengembangkan suatu metode latihan baru dimana bukannya makiwara, melainkan sebuah spon tebal yang digunakan.
Training dengan spon tidak hanya mengembangkan kekuatan pergelangan, tapi kecepatan akan meningkat pula. Metode yang sama dapat digunakan juga untuk latihan tendangan. Cara lain untuk meningkatkan kecepatan adalah menusuk dan memukul dengan kepal tangan pada selembar kertas yang tergantung, manfaat dari metode ini akan ditunjukan lewat contoh berikut. Saya memilih dua orang murid dan meminta salah satunya untuk berlatih dengan kertas tergantung. Sementara murid yang lainnya berlatih makiwara dengan cara yang biasa.
Setahun kemudian, saya membandingkan mereka. Murid yang berlatih dengan makiwara memang tampak terlihat sebagai seorang karate sejati dengan kepalan di kepalannya. Namun dalam percobaan memecahkan genteng, batu dan papan, keduanya sama kuat. Dua – duanya berhasil memecahkan 10 genteng, batu dan papan dengan ketebalan yang sama. Dalam pandangan saya, murid yang berlatih dengan memukul kertas jauh lebih gesit dalam pergerakannya ( body movement ) dan tangannya lebih cepat, mengungguli murid yang satunya.